People Innovation Excellence

Penyesuaian Diri ditingkat Perguruan Tinggi

Halo Ayah dan Bunda! Tidak terasa perkuliahan di Tahun ajaran baru akan dimulai ya! Dalam kesempatan kali ini, SASC ingin berbagi pengetahuan mengenai proses penyesuaian diri. Penyesuaian diri ini akan dirasakan oleh remaja maupun orang dewasa. Proses penyesuaian diri ini akan ada saat seseorang mengalami hal baru dalam kehidupannya. Salah satunya perubahan dari siswa menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi. Di lingkungan perguruan tinggi ini penting bagi mahasiswa untuk menangani tuntutan baik akademik maupun non akademik di perguruan tinggi. Pada prosesnya mahasiswa akan menghadapi tuntutan dari lingkungan baru dan harus mulai belajar untuk menyesuaikan diri secara mandiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain.

 

Apa sih yang dimaksud dengan Penyesuaian Diri? Penyesuaian diri merupakan proses psikologis dimana seseorang mengatur atau mengatasi berbagai tuntutan dan tekanan. Menurut Schneiders (1964) penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan di dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal.

 

Bentuk penyesuaian diri di Perguruan Tinggi  menurut Baker & Siryk (1984) sebagai berikut:

  1. Penyesuaian Diri Akademik

Penyesuaian akademik adalah kemampuan mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan perkuliahannya dan dapat mencapai prestasi akademik. Hal ini dapat dilihat dari motivasi untuk mencapai prestasi akademik, mendapatkan nilai yang bagus, dan puas terhadap hasil yang dicapai.

  1. Penyesuaian Diri Sosial

Penyesuaian sosial adalah kemampuan mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kampus. Misalnya ikut organisasi kampus, kepanitiaan, dan punya kelompok belajar. Selain itu mahasiswa juga memiliki hubungan pertemanan yang baik serta  merasa nyaman di lingkungan kampus.

  1. Penyesuaian Diri Emosional

Penyesuaian emosional adalah kemampuan mahasiswa untuk menyesuaikan diri terhadap masalah emosional dan masalah fisik yang dihadapi sebagai mahasiswa baru. Tidak dapat dipungkiri sebagai mahasiswa baru, akan ada tuntutan hidup yang baru, seperti berpisah dengan keluarga dan hidup di kost, perubahan gaya hidup, banyak menemui karakteristik teman yang lebih beragam. Hal itu dapat memunculkan masalah emosional seperti cemas, sedih, stres dan sebagainya jika mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri secara emosional.

  1. Kelekatan pada Institusi

Kelekatan dengan institusi ini disebut juga dengan Komitmen,yaitu  kemampuan mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan diperkuliahan yang mungkin saja membuat mahasiswa kesulitan menjalani perkuliahan. Namun ada rasa kepuasan terhadap jurusan yang dijalani, fasilitas kampus, dan peraturan yang ada di kampus.

 

Keempat bentuk penyesuaian diri tersebut bisa saja tidak semuanya berjalan dengan baik. Akan ada saat dimana mahasiswa mengeluhkan perkuliahan yang padat, tugas yang banyak, Sulit mencari teman yang cocok, kangen rumah, dan lainnya. Namun hal itu merupakan proses yang wajar saja terjadi pada mahasiswa baru. Bentuk keberhasilan penyesuaian diri setiap mahasiswa pun akan berbeda. Ada yang dapat menyesuaikan diri secara akademik namun mengalami kesulitan dalam hubungan sosial dengan orang lain di lingkungan kampus begitu juga sebaliknya. Ada juga yang hanya mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri secara emosional.

 

Menurut Baker, McNeil & Siryk (1985, dalam Waller 2009) mahasiswa dapat dikatakan berhasil menyesuaikan diri di Perguruan Tinggi, antara lain:

  1. Mahasiswa dapat mencapai performa akademis yang sesuai rata-rata atau bahkan sangat baik.
  2. Mahasiswa memanfaatkan sarana bantuan psikologis dan konseling yang ada di kampus saat diperlukan.
  3. Menyelesaikan masa studi dalam rentang waktu yang sudah ditetapkan oleh kurikulum yang berlaku.

 

Baker & Siryk (1984) mengungkapkan bahwa proses penyesuaian diri mahasiswa selama tahun pertama di universitas, dapat menjadi landasan kemampuan adaptasi mahasiswa terhadap peristiwa-peristiwa berikutnya selama mereka di perguruan tinggi. Nah jadi demikian Ayah dan Bunda keberhasilan di Perguruan Tinggi tidak hanya dikaitkan dengan kurikulum dan jumlah waktu belajar saja, faktor lingkungan dari perguruan tinggi pun ikut mempengaruhi keberhasilan. Misalnya pola interaksi dosen pengajar dengan mahasiswa, mahasiswa dengan teman sebaya, dan lain-lain. Dengan kata lain, aspek perguruan tinggi turut berperan terhadap pencapaian prestasi mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk melewati proses penyesuaian diri dengan baik. Terkait hal ini mahasiswa tentu saja memerlukan dukungan dari orang terdekat terutama Ayah dan Bunda.

 

 

Sumber:

Baker, R., & Siryk, B. (1984). Measuring Adjustment to College. Journal of Counseling Psychology, Vol. 31 (2).

Estiane, Uthia. (2015). Pengaruh Dukungan Sosial Sahabat terhadap Penyesuaian Sosial Mahasiswa Baru di Lingkungan Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. 4, (1).29- 40

Schneiders, A.A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York : Holt, Reinhart & Winstonn Inc.

Waller, Tremayne. O. (2009). A mixed method approach for assessing the adjustment of incoming first-year engineering students in a summer bridge program. Dissertation: Graduate Faculty of The Virginia Polytechnic Institute and State University.

 

 


Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close