People Innovation Excellence

GAME ADDICTION

game2Bermain game merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan. Baik itu game offline,seperti Playstation atau melalui Smartphone kita, maupun Game Online yang biasanya menggunakan komputer dan jaringan internet. Di jaman Teknologi saat ini, banyak orangtua yang memberikan sebuah perangkat lunak atau Smartphone kepada anaknya agar ada kegiatan lain yang lebih menyenangkan dan mengisi waktu luang. Hanya saja, tanpa disadari, orangtua tidak terlalu memahami bahwa terdapat beberapa jenis games yang membutuhkan perhatian orangtua karena memiliki dampak tertentu.

Pada awalnya, seseorang hanya bermain game untuk mengisi waktu luang, menghilangkan rasa stres atau tertekan, atau sebagai wadah untuk berkumpul dan berkenalan dengan orang-orang baru.  Kegiatan bermain game ini dapat menjadi rutin jika ia merasa senang dan mendapatkan kepuasan tertentu dari kegiatan bermain game tersebut. Terutama banyak sekali yang menjadi kecanduan dikarenakan ia menemukan sebuah kelompok teman dan memiliki tujuan yang sama. Kecanduan ini dapat muncul sejak seorang anak sudah dapat memahami arti dari kelompok teman ataupun keuntungan yang ia dapati. Biasanya seorang anak dapat menjadi terobsesi pada bermain game online sejak Sekolah Menengah Atas. Ketika kuliah, mereka akan meningkatkan tingkat kesulitan gamenya dari yang mudah hingga mereka harus memecahkan masalah yang semakin rumit. Hal tersebut membuat mereka semakin fokus dan terobsesi untuk bermain game.

Kecanduan (adiksi) merupakan kondisi dimana seseorang terikat pada satu aktivitas (misalnya berjudi, shopping, bermain game) yang menyenangkan, namun dilakukan secara terus menerus dan mengganggu kehidupan sehari – hari.  Kecanduan ini membuat seseorang melupakan tanggung jawabnya, seperti pelajar tanggung jawabnya adalah belajar, atau orang dewasa adalah bekerja / mengurus keluarga, dan juga mengganggu kesehatan. Ketika seseorang melakukan kegiatan yang sama, seperti bermain game secara terus menerus sehingga membuat ia terisolasi atau menarik dari lingkungan sekitarnya dan ia melupakan tanggung jawab atau tugas perkembangannya saat itu, maka hal tersebut dapat menjadi tanda-tanda bahwa seseorang sudah kecanduan terhadap game.

Kecanduan game (game addiction) ditandai dengan durasi ia bermain game selama satu hari. Biasanya akan ditandai selama lebih dari 4 jam per harinya dan kegiatannya hanya bermain game saja. Selain itu, ditandai dengan menarik diri dari lingkungan sosialnya yang biasa ia lakukan. Ia hanya fokus kepada kegiatan bermain gamenya saja dan mengesampingkan harapan atau kewajiban dari lingkungan sosialnya. Tanda lainnya bahwa seseorang sudah mengalami game addiction adalah ia merasa sengsara dan tidak berdaya jika tidak bermain game dalam satu hari itu saja. Ia cenderung menyalahkan orang lain, terutama jika keluarganya yang mempersulit ia untuk bermain game dan meminta ia untuk fokus terhadap tanggung jawabnya.

Berikut tanda-tanda seseorang mengalami game addiction , yaitu :

  1. Preokupasi
    Terus menerus memikirkan untuk bermain game. Ia akan merasa terganggu atau frustrasi ketika tidak dapat bermain game  seperti yang biasa ia lakukukan.
  1. Downplaying Computer Use
    Berusaha untuk menggunakan komputer atau bermain game. Mencari cara agar ia dapat menggunakan komputer ketika hal tersebut dilarang sehingga ia akan membuat alasan apapun dengan mengatakan ia “Butuh” untuk online. Misalnya untuk mengerjakan tugas atau mengirim email ke dosen.
  1. Kesulitan untuk Mengontrol Diri
    Seseorang yang mengalami game addiction akan kesulitan untuk mengontrol berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bermain game. Kegiatan tersebut dapat dilakukan selama 15 atau 20 jam per harinya.
  1. Lupa akan Waktu
    Seseorang yang mengalami game addiction biasanya tidak sadar jika waktu sudah berjalan seberapa lama ketika mereka bermain game. Mereka akan lupa kapan waktu untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan,mandi,istirahat hingga melupakan waktu untuk melakukan kegiatan wajib seperti kuliah.
  1. Memberikan dampak negatif pada area kehidupan yang lain
    Melupakan tugas atau aktivitas sehari-hari yang harus ia lakukan. Ditandai dengan tidak mengerjakan tugas sekolah, nilai sekolah turun, tidak menjaga kesehatan, lupa makan, tidak berkumpul bersama keluarga dan teman.
  1. Bersembunyi dari perasaan atau situasi yang negatif dan tidak menyenangkan
    Kegiatan bermain game dijadikan wadah untuk melakukan penyembuhan terhadap diri sendiri. Seseorang akan menjadikan kegiatan bermain game sebagai cara untuk mengatasi perasaan tidak nyaman atau negatif ketika menghadapi situasi yang tertekan atau rasa sedih (bertengkar dengan keluarga,teman,atau stres terhadap tugas-tugas kuliah). Bermain game tersebut membuat ia merasa bersembunyi secara sementara dari situasi yang negatif tersebut.
  1. Menghabiskan banyak uang
    Seseorang akan mengeluarkan uang hanya untuk keperluan bermain game Hal ini dapat membuat ia melupakan kewajibannya untuk membayar tagihan dan membeli keperluan sehari-hari (makanan, pakaian, dll).
  1. Perasaan yang tidak menentu
    Seseorang akan mengalami perasaan yang tidak menentu ketika ia bermain game secara terus menerus. Mereka akan merasakan perasaan bahagia tetapi diikuti juga dengan munculnya perasaan bersalah juga ketika ia selalu menghabiskan waktunya untuk bermain game.

Dari beberapa kriteria di atas, simtom yang sering muncul adalah menarik diri dan mengisolasi dari lingkungan sosialnya. Selain itu, mereka juga akan mengalami perubahan emosi seperti depresi, kesepian, marah, malu, takut untuk keluar, dan memiliki harga diri yang rendah. Hal ini membuat seseorang yang sudah mengalami kecanduan game  memisahkan diri dari keluarga, teman, dosen, dan tidak mengerjakan tugas kuliahnya. Mereka akan kesulitan membedakan antara fantasi yang ada dalam game dan realitanya (Cromie, 1999).

Terdapat beberapa dampak yang muncul ketika seseorang menjadi game addiction seperti munculnya perubahan secara fisik dan psikologis. Secara fisik, seseorang akan mengalami perubahan pola tidur, pola makan, dan sakit kepala. Sedangkan secara psikologis, seseorang akan mengalami kesulitan untuk menjalin relasi dengan orang lain, dan menjauhkan diri dari lingkungan sosial. Bagi seorang mahasiswa, mereka akan lebih memilih bermain gamenya dibandingkan harus datang ke kampus sehingga banyak absensi. Mereka dapat membohongi orangtuanya hingga beberapa semester ke depannya baru ketahuan bahwa nilai yang mereka dapatkan sangat rendah atau tidak ada.  Terdapat penelitian dari Iowa State University, bahwa seorang mahasiswa yang mengalami game addiction  akan mengalami kesulitan konsentrasi dalam mengerjakan tugas. Sebanyak 67% kesulitan untuk konsentrasi dalam mengerjakan tugas sekolah.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami game addiction  :

  1. Berikan batas waktu dan ruangan khusus
    Durasi lamanya waktu seseorang bermain game adalah sebanyak 2 jam per hari (American Academy of Pediatrics). Alangkah baiknya jika adanya ruangan tersendiri agar seorang anak dapat menggunakan komputer dan bermain game di rumah. Hal ini akan membantu orangtua lebih dapat mengawasi kegiatan anak di rumah.
  1. Memberikan permainan sesuai usia anak
    Di setiap permainan, sudah diberikan game ratings sehingga permainan tersebut sesuai dengan usia anak. Seperti, EC (Early Childhood) untuk usia 3 tahun, E (Everyone) untuk usia 6 tahun, Everyone 10+ untuk usia 10 tahun, T (Teen) untuk usia 13 tahun, M (Mature) untuk usia 17 tahun, AO (Adults Only) untuk usia 18 tahun.
  1. Memberikan Digital Nutrition
    Orangtua dapat mengajak bicara mengenai apa yang dipikirkan dan dirasakan anak ketika ia bermain game. Keuntungan apa saja yang ia dapatkan sehingga ia dapat kecanduan bermain game dan melupakan tugas kuliahnya. Salah satunya adalah dapat memberikan digital nutrition dimana anak dapat menyadari alasan dan perasaannya sendiri ketika bermain game. Berikut bentuk digital nutrition :
No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Perasaan / Alasan Minus
Senin, 4 April 2016 21.00 – 03.00 Main Dota Senang, capek, stres karena mikirin ujian minggu depan Waktu belajar tidak ada

 

  1. Mengajak anak ke tenaga ahli professional
    JIka anak sudah menunjukkan simtom dan gejala-gejala yang signifikan sehingga sulit untuk diajak berkomunikasi, sebaiknya ia diajak ke tenaga ahli professional seperti konselor atau psikolog agar dapat diberikan intervensi yang sesuai.

Referensi :

  • http://www.nacada.ksu.edu/Resources/Clearinghouse/View-Articles/Game-Addicted-Students.aspx
  • http://www.video-game-addiction.org/
  • Kimberly Young. “Understanding Online Gaming Addiction and Treatment Issues for Adolescents”. The American Journal of Family Therapy. Taylor and Francis Group. 2009

Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close