Peran Orangtua dalam Mendukung Adaptasi Mahasiswa di Awal Semester
Awal semester baru selalu menjadi momen penting bagi mahasiswa. Setelah menjalani liburan, mereka akan diperhadapkan pada jadwal perkuliahan yang padat, tuntutan akademik baru, serta tantangan dalam beradaptasi dengan dosen maupun teman sekelas. Pada dua minggu pertama perkuliahan, sebagian mahasiswa mungkin masih mencari ritme belajar yang tepat. Dalam fase ini, peran orangtua tetap krusial, meskipun mahasiswa sudah berada di tahap dewasa muda.
Adaptasi mahasiswa di awal semester tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga menyangkut aspek psikologis dan sosial. Menurut teori perkembangan Erikson, mahasiswa berada pada tahap early adulthood yang ditandai dengan pencarian kemandirian dan identitas diri. Proses ini seringkali memunculkan tekanan, baik berupa stres akademik, keraguan diri, maupun perasaan terisolasi. Kehadiran dukungan orangtua dapat menjadi penopang yang kuat dalam proses penyesuaian tersebut.
Salah satu bentuk dukungan orangtua yang penting adalah komunikasi yang efektif. Orangtua dapat menanyakan kabar dan pengalaman perkuliahan anak dengan nada yang penuh perhatian dan bukan menginterogasi. Pertanyaan sederhana seperti “Bagaimana kuliahmu minggu ini?” dapat membuat mahasiswa merasa diperhatikan, sekaligus memberi ruang bagi mereka untuk berbagi cerita.
Selain itu, dukungan emosional memiliki peran signifikan. Mahasiswa yang merasa didukung cenderung lebih mampu mengelola stres dan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Orangtua dapat memberikan dorongan positif, mengapresiasi pencapaian kecil anak, serta membantu anak melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.
Tak kalah penting, orangtua juga dapat berperan dalam menumbuhkan kemandirian, misalnya dengan mendorong anak untuk mengatur jadwal kuliah dan tanggung jawab akademiknya sendiri, namun tetap menjadi tempat pulang ketika anak membutuhkan saran. Keseimbangan antara memberi kepercayaan dan menjadi “teman diskusi” adalah kunci yang membuat mahasiswa belajar bertanggung jawab sekaligus merasa aman.
Pada akhirnya, dukungan orangtua di awal semester bukanlah soal mengendalikan atau ikut campur secara berlebihan, melainkan menjadi fondasi emosional yang membuat mahasiswa berani menghadapi tantangan baru. Dengan komunikasi yang hangat, dukungan emosional, serta dorongan untuk mandiri, orangtua dapat membantu mahasiswa beradaptasi lebih cepat dan lebih sehat di awal perkuliahan.
by – CM-
Daftar Pustaka
- Erikson, E. H. (1994). Identity and the Life Cycle. New York: W. W. Norton & Company.
- Cutrona, C. E. (2000). Social support principles for strengthening families: Messages from the field of clinical psychology. In J. Canavan, P. Dolan, & J. Pinkerton (Eds.), Family Support: Direction from Diversity (pp. 103–122). London: Jessica Kingsley Publishers.
- Pascarella, E. T., & Terenzini, P. T. (2005). How College Affects Students: A Third Decade of Research. San Francisco: Jossey-Bass.
- Taylor, S. E. (2012). Health Psychology (8th ed.). New York: McGraw-Hill.
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...