People Innovation Excellence

Seni Berkonflik dengan Remaja

Dalam berinteraksi dengan orang lain kadang kita tidak bisa terhindar dari yang namanya konflik. Begitu juga dengan hubungan antara orang tua dan remaja, yang sering kali rawan terjadi konflik. Hal ini sebenarnya sangat lumrah terjadi, mulai dari konflik yang sepele/ringan sampai dengan hal besar maupun yang menjadi prinsip. Konflik antara remaja dan orang tua dapat muncul karena perbedaan pendapat, pandangan, atau kesalahpahaman. Walapun demikian, perlu diketahui bahwa konflik adalah kesempatan bagi kedua belah pihak untuk saling memahami dan membangun hubungan yang lebih kuat.

Usia mahasiswa biasanya berada direntang 18 hingga 25 tahun, dimana mereka sedang berada di masa remaja akhir, yang merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, sampai dengan memasuki usia dewasa awal. Pada masa ini peluang terjadi konflik cukup besar, terutama konflik dengan orangtua. Santrock (2003), menjelaskan bahwa konflik yang terjadi antara remaja dan orangtua sering melibatkan kejadian sehari-hari dalam kehidupan, misalnya mengenai pembentukan identitas diri remaja dan perannya dalam hidup bermasyarakat.

Apa itu Konflik & Penyebabnya

Konflik adalah proses interaksi sosial yang terjadi ketika dua atau lebih pihak yang memiliki perbedaan pendapat atau tujuan. Konflik dapat terjadi antara individu, kelompok, atau organisasi. Beberapa hal dibawah ini, adalah penyebab konflik secara umum, diantaranya yaitu:

  1. Adanya perbedaan kepentingan antara individu
  2. Adanya perbedaan pandangan terhadap suatu permasalahan
  3. Adanya perbedaan ide, keinginan, atau harapan antara individu

Konflik antara Orangtua dan Remaja

Konflik yang terjadi diantara orangtua dan remaja biasanya timbul diantaranya karena adanya :

  1. Kesenjangan pemahaman. Perbedaan nilai-nilai yang disosialisasikan oleh orang tua dan nilai-nilai yang dijumpai remaja saat berinteraksi dengan teman sebayanya. Adanya harapan dan standar yang berbeda antara orangtua dan anak
  2. Perubahan, baik hormon ataupun psikologis pada remaja. Adanya perubahan fisik, hormonal dan psikologis, akan mempengaruhi situasi yang dapat menimbulan konflik
  3. Pembuktian akan kemandirian. Remaja ingin lebih bebas dalam mengambil keputusan, dimana ini menjadi salah satu cara untuk bisa mandiri dalam menjalani kehidupan lain kedepannya
  4. Adanya stress & tekanan sosial. Muncul stress akibat adanya tekanan sosial yang tinggi, berikut dengan tuntunan yang muncul dari lingkungan, terutama dari pertemanan dan media sosial.
  5. Pola asuh orang tua yang tidak demokratis. Orangtua cenderung otoriter dan kadang “mendikte”
  6. Komunikasi yang “mampet”. Komunikasi yang tidak terbuka antara orang tua dan remaja sehingga sulit untuk menyatukan pikiran dan perasaan

Manfaat Konflik

Berkonflik dengan remaja tidak selalu mendatangkan akibat buruk. Bahkan konflik akan mendatangkan manfaat apabila dikelola dengan baik yang berujung pada pencarian solusi yang tepat. Diantaranya dari manfaat berkonflik dengan remaja adalah:

  1. Membantu remaja dalam kemandirian (pembentukan otonomi) serta identitas diri
  2. Membangun komunikasi yang terbuka
  3. Meningkatkan ketrampilan dalam pemecahan masalah
  4. Memperkuat hubungan antara orangtua dan remaja

Tips menyelesaikan Konflik

Untuk melindungi kesejahteraan anak-anak, sangat penting bagi orang tua untuk menemukan cara untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Konflik dengan remaja itu perlu diselesaikan dengan “kepala dingin” dan kesabaran. Dibutuhkan ketrampilan komunikasi yang efektif, seperti empati. Berikut adalah beberapa tips menyelesaikan konflik dengan remaja, yaitu :

  1. Sabar dan tetap tenang. Perlu untuk tetap tenang, menjaga kontrol diri, dan berpikir sebelum berbicara agar tidak memperburuk situasi.
  2. Komunikasi yang efektif. Sampaikan apa yang menjadi inti konflik secara terbuka dan jujur. Hindari menyebutkan hal-hal yang bisa merendahkan atau menghina mereka secara pribadi.
  3. Gunakan komunikasi dengan “I Message”. Salah satu Teknik dalam komunikasi yang efektif adalah dengan menggunakan I message, Dimana orangtua sebagai orang pertama yang menyampaikan pernyataan mengenai perasaan, keyakinan dan pendapat dari sudut pandangnya terlebih dahulu.
  4. Bangun empati. Lebih banyak mendengar dibandingkan bicara. Izinkan anak remaja mengungkapkan pikiran dan perasaan tanpa ada penilaian/penghakiman/interupsi dari orangtua.
  5. Diskusi untuk mencari solusi bersama. Bangun komunikasi yang berorientasi pada solusi, kerjasama, negosiasi dan kompromi serta batasan yang jelas terhadap topik konflik
  6. Fleksibel. Orang tua bisa menggunakan kesempatan ini untuk berdialog, mendiskusikan perspektif mereka, dan mencoba untuk saling memahami, bukannya berdebat atau memaksakan pendapat.
  7. Bantuan profesional. Apabila konflik tidak kunjung selesai atau bahkan semakin meruncing, konsultasi ke profesional akan membantu masing-masing pihak untuk memiliki penilaian yang obyektif.

Konflik antara orang tua dan remaja adalah bagian dari proses perkembangan anak. Jika orang tua melakukan pendekatan yang penuh empati, komunikasi yang terbuka, dan sikap yang positif, maka konflik dapat menjadi peluang untuk mempererat hubungan dan meningkatkan pemahaman antara orang tua dan remaja. Orang tua perlu menghadapi tantangan ini dengan penuh kesabaran dan rasa hormat akan membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang.

Sumber :

 

 

 

 


Published at :

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close