Mengenal Tahap dan Tugas Perkembangan Anak saat menjadi Mahasiswa
Dear Parents, tahukah anda bahwa mengacu pada salah satu teori psikologi yang terkenal pada zamannya yakni Teori Perkembangan yang dikenalkan oleh Erick Erikson sekitar tahun1950-an manusia sejak lahir pada setiap tahap hidupnya memiliki tugas perkembangan yang perlu dipenuhi untuk bisa sepenuhnya bertumbuh dan menjadi pribadi yang percaya diri untuk bisa bersaing ketika berada di sebuah komunitas.
Orang-orang yang berada di rentang usia 18 – 40 dikenal juga dengan istilah “dewasa muda”. Mereka yang berada pada kelompok usia ini umumnya dihadapkan pada tahapan perkembangan Intimacy vs Isolation. Keberhasilan pada tahap ini ditandai dengan bagaimana individu dapat membangun relasi yang dekat dengan orang-orang di sekitarnya, melalui hubungan pertemanan baik secara umum maupun hubungan romantis. Relasi pertemanan yang ideal adalah relasi yang bermakna dan saling berbalas (dua arah), tidak hanya satu pihak saja.
Oleh karena itu, bagi setiap orang yang memasuki tahapan dewasa muda membangun relasi pertemanan adalah suatu hal yang penting. Ketika mereka merasa orang lain lebih bisa membangun pertemanan, sedangkan dirinya kesulitan, maka mereka akan muncul perasaan gagal. Lebih lanjut perasaan gagal ini berpotensi membuat mereka merasa kesepian, dan terisolasi (menarik diri).
Selain pertemanan secara umum, di usia awal 18 tahun, mereka juga mulai memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Hal ini mendasari pemahaman kita sebagai Orang tua melihat bahwa pada usia ini mereka mulai berpacaran dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang sebaya mereka dibandingkan dengan keluarga atau Orang tua.
Dengan demikian, sebagai Orang tua kita juga memegang peranan penting agar putra/i-nya dapat memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dan membangun relasi yang bermakna dengan teman-teman sebayanya. Selain memberi kesempatan, tentunya Orang tua juga tetap perlu memantau pertemanan putra/i-nya agar pertemanan yang dijalani mahasiswa adalah pertemanan yang membangun mahasiswa menjadi individu yang lebih baik.
Sumber: https://www.simplypsychology.org/erik-erikson.html
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...