Sikap Orang Tua yang dapat Membuat Anak Merasa Terabaikan

Hubungan yang hangat antara orang tua dan anak merupakan hubungan yang dapat mendukung perkembangan emosi bagi anak. Namun demikian tidak semua hubungan antara orang tua dan anak berjalan dengan harmonis. Ada kalanya beberapa perilaku baik yang disengaja maupun tidak disengaja oleh orang tua dapat membuat anak-anak merasakan emosi-emosi yang tidak nyaman salah satunya merasa terabaikan.

Mari kita lihat bersama-sama sikap seperti apa saja yang dapat membuat anak merasa terabaikan. Pertama, ketika orang tua mengabaikan apa yang telah diusahakan oleh anak mereka. Misalnya ketika seorang anak berusaha untuk membuat sebuah karya atau mengusahakan nilai yang baik untuk perkuliahannya namun usaha tersebut diabaikan dan tidak diapresiasi. Hal kecil lainnya misalnya ketika mereka membawakan minuman/ makanan atau memberikan barang pada orang tua namun diabaikan bahkan tidak ada ucapan terima kasih. Pertanyaan mereka juga sering diabaikan, dan ketika mereka menjawab pertanyaan orang tua, jawaban dari anak sering tidak dianggap. Anak akan merasa terabaikan bila jarang mendapatkan pertanyaan dari orang tuanya tentang apa yang mereka butuhkan, rasakan, dan pikirkan.

Kedua, ketidakhadiran orang tua. Ketidakhadiran dalam hal ini merupakan ketidakhadiran dari segi emosional. Orang tua bersikap baik dan tidak jahat, tidak banyak melarang atau melakukan kekerasan namun tidak terhubung secara emosional. Rasanya seperti putus kontak. Hal ini dapat terjadi karena kurang kontak fisik (tidak berpelukan dan memberi kenyamanan dalam interaksi fisik), tidak tanggap terhadap emosi anak, dan kurang tanggap pada kebutuhan anak seiring usianya. Anak tidak mengetahui mengapa orang tuanya tidak ingin berada di dekatnya, dan mereka merasa ada bagian yang hilang pada hidup mereka.

Seorang anak yang sering diabaikan akan merasakan bahwa ia tidak dibutuhkan dan merasa kesulitan untuk dapat memvalidasi emosinya. Anak mungkin sekali untuk merasa tidak layak untuk mendapatkan perhatian, tidak berharga, dan menyalahkan dirinya sendiri. Mereka akan merindukan pengakuan dan kasih sayang dari orang tuanya. Ketidakhadiran orang tua juga dapat menimbulkan kebutuhan akan kasih sayang yang besar karena selama ini anak kehilangan rasa sayang tersebut. Hal ini dapat juga berkontribusi pada sikap anak yang selalu menginginkan kepastian dan kehadiran dari orang lain.

Setiap anak berhak atas perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Perasaan terabaikan dapat berdampak bagi perkembangan emosionalnya bahkan juga berdampak pada perkuliahannya. Misalnya menjadi tidak percaya diri, merasa kurang layak untuk berprestasi, dan tidak termotivasi untuk berkuliah. Hal ini dapat berdampak pada performa anak dalam perkuliahannya.

Refrensi : https://www.psychologytoday.com/us/blog/tech-support/201502/8-toxic-patterns-in-mother-daughter-relationships