Tips menghadapi anak yang sedang mengalami tekanan / stress berat
Dear Parents, akhir-akhir ini isu tentang kesehatan mental pada remaja semakin marak kita dengar. Sebagai parents tentunya kita juga khawatir apabila isu kesehatan mental juga dialami oleh putra/i kita. Meski demikian, parents tidak perlu khawatir karena mendampingi remaja yang sedang tertekan ternyata tidak sesulit atau semenakutkan yang kita bayangkan.
Yuk simak tips berikut ini tentang apa yang sekiranya bisa kita lakukan apabila kita menemukan bahwa Putra/i kita sedang mengalami stress atau tertekan :
- Jangan panik
Hal paling pertama sebelum membantu anak adalah mempersiapkan diri terlebih dahulu. Ketika anak berani mengutarakan bahwa ia merasa tertekan, usahakan untuk tetap tenang dan jangan panik. Apabila parents panik, tanpa sadar kita juga mentranfser energi panik kita kepada orang lain. Sedangkan anak kita saat itu juga sudah dalam kondisi tertekan dan sulit berpikir jernih. Oleh karena itu, sebagai orang yang lebih dewasa parents perlu lebih bijak dalam menyikapi, dan pertama-tama dimulai dari tetap tenang.
- Berikan ruang dan kesempatan anak untuk bicara dan mengutarakan perasaannya
Setelah mengelola perasaan kita, selanjutnya adalah berikan kesempatan pada anak untuk bicara dan mengutarakan apa yang dirasakan. Pada kesempatan ini, berikan waktu penuh pada anak untuk mengutarakan tanpa menyela, ataupun mempertanyakan ceritanya. Apabila dalam proses ini parents memiliki pertanyaan-pertanyaan, dapat ditanyakan saat anak selesai bercerita.
- Jadi role model yang baik bagi anak
Salah satu bagian tersulit adalah bagaimana menjadi sosok / role model yang baik bagi anak. Tentunya setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Pada konteks mendampingi anak yang sedang stress atau tertekan, penting bagi parents untuk dapat membangun kebiasaan baru terutama terkait penyelesaian masalah. Karena orang tua adalah sosok pertama dimana anak belajar dan meniru. Oleh karena itu, orang tua berperan penting untuk dapat membangun kebiasaan baik yang dapat ditiru oleh anak.
- Bekali anak dengan keterampilan untuk bisa menjangkau pusat-pusat bantuan
Hal yang tidak kalah sulit yakni bagaimana melatih anak untuk belajar terbuka dengan kondisi diri dan juga pemahaman bahwa bukan suatu hal yang memalukan untuk konsultasi ke pihak professional apabila dibutuhkan. Semakin cepat seseorang mendapatkan bantuan, maka akan semakin cepat pula bagi seseorang untuk pulih. Seringkali orang-orang datang ke bantuan professional ketika kondisinya sudah sulit untuk ditangani secara mandiri. Bangun pemahaman bahwa ada saatnya untuk seseorang berani terbuka dan menerima bahwa ia membutuhkan dukungan dan bantuan.
Demikian tips yang sekiranya dapat dicoba ketika anak kita sedang tertekan atau stress. Semoga bermanfaat Parents.
Sumber : https://www.nytimes.com/
Published at :
SOCIAL MEDIA
Let’s relentlessly connected and get caught up each other.
Looking for tweets ...