People Innovation Excellence

Mendukung Mahasiwa menjadi Individu yang Mandiri

Ketika anak beranjak remaja, anak mulai menunjukkan hasrat akan kemandirian. Kemandirian dibutuhkan agar anak dapat belajar menemukan cara menghadapi tantangan yang ditemui, mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang sehat, dan mengembangkan keyakinan dan kepercayaan diri pada anak. Berikut adalah cara-cara yang dapat orang tua lakukan untuk mendukung mahasiswa menjadi individu yang mandiri

Dorong anak untuk mengambil langkah kecil

Ketika anak menceritakan suatu hal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, dorong anak untuk mengambil langkah awal sederhana yang dapat ia lakukan untuk mengatasi masalahnya. Misalnya ketika anak tidak mendapat jadwal kelas atau nilainya kurang, maka orang tua dapat mengingatkan anak untuk menelepon/mengirim email/melakukan konsultasi zoom kepada center terkait atau membuat jadwal konsultasi dengan orang yang tepat seperti dosen.

Mendampingi anak selama proses namun bukan mengambil alih

Ketika anak berusaha mencoba memecahkan masalahnya, orang tua dapat mendampingi anak ketika ia menemui suatu tantangan. Orang tua bisa menanyakan kesulitan yang anak hadapi dan ajak anak berdiskusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Misalnya anak merasa takut atau terintimidasi untuk berbicara dengan pihak tertentu, maka orang tua bisa mengajak anak membuat skrip atau latihan berbicara terlebih dahulu. Orang tua bisa meminta anak untuk menuliskan hasil latihan di buku catatan agar bisa menjadi panduan ketika menghadapi situasi yang nyata

Dorong anak untuk melakukan follow up

Ketika anak menghadapi suatu masalah dan sudah mencoba mengambil suatu tindakan namun belum mendapat penyelesaian yang sesuai, berikan penguatan pada anak untuk mencoba alternatif lain, melakukan follow-up terhadap tindakan yang sudah diambil, dan membantu membuat pengalaman kekecewaan yang dialami anak menjadi sebuah peluang untuk belajar, misalnya anak terlambat mengumpulkan tugas dan sudah menghubungi pihak terkait namun belum ada jawaban, ingatkan anak untuk hubungi kembali pihak terkait dan bisa menyampaikan saran pada anak bahwa di kesempatan berikutnya anak perlu memiliki kesadaran mengecek jadwal pengumpulan atau bertanya kepada dosen apa yang bisa dilakukan atau tugas tambahan yang bisa dilakukan.

Ingatkan anak untuk mencari informasi kepada lebih dari satu orang

Dorong anak untuk mencari informasi dari berbagai sumber agar ketika ada masalah anak mendapat saran dari perspektif yang berbeda, misalnya kontak beberapa pihak atau center yang terkait di kampus yang dapat membantu ketika situasi tidak berjalan dengan ideal. Input dari beberapa pihak dapat membantu anak mengambil keputusan dengan lebih baik.

Beri ruang untuk error dan kesalahan

Hal yang sederhana namun sulit dilakukan yaitu perlu memberikan ruang pada anak untuk mencoba menghadapi suatu permasalahan dengan caranya sendiri. Hal tersebut membantu anak memiliki pengalaman belajar dalam mengambil suatu keputusan yang tepat. Orang tua perlu memberikan kepercayaan dan kesempatan pada anak dan mencoba menahan diri untuk mengambil alih, langsung memberikan solusi, bahkan mengambil tindakan langsung. Memberikan ruang membuat kesalahan adalah salah satu cara untuk mengembangkan kemandirian yang sehat pada anak dan mengantar anak mencapai kesuksesan di masa depan kelak.

 

Sumber

https://www.forbes.com/sites/tarahaelle/2016/06/30/want-a-well-adjusted-college-student-stop-helicopter-parenting/?sh=54fd72477b35

https://www.psychologytoday.com/us/blog/freedom-learn/201510/helicopter-parenting-college-students-increased-neediness

https://www.nytimes.com/2020/02/04/opinion/college-helicopter-parenting.html

https://www.irishtimes.com/life-and-style/health-family/parenting/helping-not-hovering-how-to-be-a-college-parent-1.1521322

https://st.depositphotos.com/1037987/5069/i/600/depositphotos_50695733-stock-photo-teenage-packing-for-college.jpg


Published at :

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close