CovidSomnia
Sama seperti makan, tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia karena tidur adalah aktivitas yang penting bagi tubuh kita yang menunjang kesehatan kita, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Menurut penelitian, kurang memiliki tidur yang berkualitas bisa mempengaruhi kesehatan kita. Misalnya dari sisi kesehatan fisik, kurang tidur bisa menyebabkan obesitas, diabetes dan penyakit jantung. Sedangkan dari sisi kesehatan mental, kurang tidur bisa menyebabkan suasana hati (lebih sensitif, mudah marah) menjadi tidak menentu dan kecemasan.
Belum lama ini kami dari Binus mengadakan Survey Kesehatan Mental yang ditujukan untuk Binusian, terutama dimasa pandemik ini. Didapat dari hasil survey tersebut bahwa permasalahan yang saat ini banyak dialami oleh para mahasiswa adalah masalah tidur. Pandemik yang saat ini masih berlangsung sangat mempengaruhi aktivitas dan pola hidup kita secara keseluruhan, terutama mengenai pola tidur. Gangguan tidur yang terjadi, terutama saat pandemik covid-19 ini dinamakan Covidsomnia.
Banyaknya perubahan yang terjadi semasa pandemik, misalnya dengan proses belajar jarak jauh atau biasa kita sebut dengan Learning From Home, ternyata menyisakan banyak permasalahan tidur yang mengakibatkan kondisi, baik fisik dan mental mahasiswa terganggu. Beberapa keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa adalah :
- Sulit tidur nyenyak
Tidur namun gelisah sehingga tidurnya menjadi tidak nyenyak. Gelombang otak manusia akan memasuki fase alpha ketika tidur lelap dan disini biasanya manusia akan mengalami mimpi, walaupun tidak semua manusia ingat kembali mengenai apa yang mereka mimpikan ketika tidur.
- Insomnia
Sulit tidur tidak berarti insomnia. Sulit tidur menjadi salah satu dari gejala insomnia. Diantara gejala insomnia adalah : sulit tidur, terbangun dimalam hari & sulit kembali tidur, kelelahan & tidak berenergi, tidak bisa menjalankan fungsi kognitif seperti mengingat & berkonsentrasi, masalah mood dan tidak maksimal dalam prestasi.
- Tidur terlalu larut
Hal ini bisa saja terjadi karena terjadi pola hidup yang berubah, misalnya : banyaknya tugas kuliah, baik yang sifatnya individu maupun tugas kelompok kadang memaksa mahasiswa untuk tidur lebih larut, apalagi ditambah dengan misalnya sinyal internet lebih lancar dimalam hari.
Kondisi-kondisi tersebut sangat memungkinkan performa studi serta produktivitas mahasiswa menjadi menurun. Penyebab mahasiswa mengalami keluhan kurang tidur diatas adalah
- Kurang terkena sinar matahari & olahraga
Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh membuat mahasiswa jarang keluar ruangan untuk mendapatkan paparan sinar matahari, misalnya selalu dalam rumah/kamar/kamar kost plus membuat badan kurang beraktivitas secara fisik dikarenakan bisa saja sepanjang hari mahasiswa berada pada layar komputer/hp.
- Terlalu banyak terpapar dengan gadget
Menurut para Ilmuwan di Universitas Manchester menemukan bahwa tingginya cahaya sian yang terdapat dalam layat gadget dapat menurunkan produksi melatonin tubuh yang membuat tubuh akhirnya terjaga & tidak mengantuk.
- Stres karena beban bertambah
Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi pandemik ini menimbulkan stres. Dari mulai proses belajar yang berubah sampai dengan pemahaman akan materi juga terkena efeknya, alhasil mahasiswa menjadi cemas dan stres mereka tidak bisa lulus pada matakuliah tertentu. Mahasiswa menjadi overthingking terhadap kondisi apapun yang sedang dialaminya ditambah dengan beban tugas kuliah.
Dampak dari kondisi kurang tidur adalah :
- Berat badan menjadi naik atau turun
Kurangnya tidur yang berkualitas membuat pola makan menjadi tidak teratur, bisa saja nafsu makannya semakin besar atau sebaliknya, menurun dengan drastis.
- Tidak fokus, mudah lelah dan imun tubuh menurun
Dampak negatif lainnya yang bisa dirasakan adalah kurang tidur bisa membuatmu jadi pelupa. Kualitas tidur yang buruk memang sering dihubungkan dengan sifat pelupa dan kehilangan ingatan (Medical News Today). Bukan hanya itu, kualitas tidur yang buruk akan mengakibatkan sesorang sulit fokus dan menjadi sulit berkonsentrasi, mudah lelah karena energi berkurang serta sistem kekebalan tubuh menurun.
- Suasana hati menjadi tidak menentu
Kualitas tidur yang buruk berpengaruh pada emosi. Saat kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.
Dari kondisi-kondisi diatas, lantas apa yang bisa kita bantu sebagai orangtua agar para ananda tetap bisa optimal dalam prestasi maupun dalam menjaga kesehatan tubuh mereka. Ayah dan bunda yang baik bisa mendampingi ananda dengan menerapkan Sleep Hygiene Habits. Sleep Hygiene Habits adalah, menerapkan kebiasaaan tidur yang sehat untuk membersihkan segala macam gangguan yang bisa membuat ananda kurang tidur atau tidur tidak lelap. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Menjadikan tempat tidur sebagai tempat istirahat
Tempat tidur adalah tempat untuk beristirahat oleh karena itu pastikan tempat tidur bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak ada kaitannya dengan tidur, misalnya laptop, buku. Biasanya kebanyakan dari mahasiswa, mengerjakan tugas di laptopnya dengan berada di tempat tidur dengan tujuan agar terasa lebih santai dan rileks. Dengan kondisi tempat tidur yang bersih, maka ketika ananda mengantuk/lelah, mereka bisa langsung berbaring untuk kemudian tidur.
- Mengatur cahaya di kamar
Tidur dalam kondisi penerangan dan redup atau gelap akan sangat membantu ananda untuk tidur, dibandingkan dengan pencahayaaan yang terang atau terpapar dengan sinar dari gadget. Hindari gadget minimal 30 menit sebelum tidur.
- Melakukan aktivitas fisik yang ringan
Melakukan kegiatan fisik atau olah raga yang ringan membantu ananda lebih lelap tidur.
- Atur pola makan
Hindari mengkonsumsi karbohidrat menjelang tidur paling tidak 4 jam sebelum tidur karena karbohidrat akan meningkatkan triptofan, zat yang dapat meningkatkan hormon pengganggu tidur yaitu serotonin. Para ilmuwan telah banyak memperingatkan agar setiap orang berhati-hati terhadap makanan berat sebelum tidur. Makan larut malam tidak hanya meningkatkan suhu tubuh tetapi juga mengganggu sistem pencernaan yang pada akhirnya mengganggu kenyamanan tidur.
- Lakukan kebiasaan-kebiasaan baik sebelum tidur
Misalnya dengan menyikat gigi sebelum tidur, minum susu hangat dan mencuci muka.
Ayah dan bunda yang baik, seperti kita ketahui bersama bahwa kondisi pandemik ini belum berakhir. Setiap individu didunia inipun mengalami kondisi yang sama seperti kita di Indonesia. Salah satu hal yang perlu kita jaga agar kita terus dalam kondisi kesehatan yang baik adalah dengan menerapkan pembiasaaan yang baik, contohnya adalah pola tidur. Mari kita saling mendukung dan membantu antar sesama anggota keluarga dan terus mendampingi ananda dimasa-masa ini dengan lebih baik lagi. Apabila kondisi kesehatan fisik/mental anggota keluarga dirasa sudah tidak bisa diatasi lagi maka sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti Dokter, Psikolog ataupun Psikiater. Mari kita sama-sama berdoa kondisi pandemik ini segera berakhir dan kita semua bisa menjalani kehidupan yang normal kembali.
Sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/kurang-tidur-bisa-pengaruhi-kesehatan-mental
https://www.fimela.com/beauty-health/read/3708119/mitos-dan-fakta-seputar-tidur
https://student.binus.ac.id/2020/08/sasc-covidsomnia/
Published at :