People Innovation Excellence

Internet Gaming Disorder

Internet Gaming Disorder

 Video games adalah salah satu topik kontroversial antara anak-anak dan Orangtua. Orangtua biasanya tidak menyukainya, sedangkan banyak anak-anak yang menyukainya. Banyak orangtua yang takut anaknya terlalu banyak menghabiskan waktu bermain video games dan membuat studinya terbengkalai. Mereka khawatir anaknya “kecanduan” video games dan membuat anaknya tidak bertanggung jawab. Berbagai cerita yang mulai bermunculan di media menceritakan banyak korban kecanduan ini yang mengalami masalah kesehatan dan bahkan kematian. Akan tetapi, kasus itu masih sangat sedikit dan tidak dapat mewakili populasi orang yang bermain video games.

Kriteria Internet Gaming Disorder DSM V

Meskipun demikian, Peneliti dari APA (American Psychiatric Association) menanggapi kekhawatiran masyarakat dengan mengajukan Internet Gaming Disorder sebagai gangguan yang memerlukan penelitian lanjutan. Berikut kriteria diagnosa yang diajukan untuk Internet Gaming disorder, yaitu :

Penggunaan internet untuk bermain video games yang menetap, biasanya dimainkan bersama pemain lain, dan menyebabkan gangguan yang signifikan secara klinis atau masalah yang ditunjukkan pada lima (atau lebih) dari gejala berikut ini selama minimal 12 bulan :

  • Terokupasi dengan game internet (Individu yang kecanduan memikirkan sesi bermainnya sebelumnya dan mengantisipasi sesi bermain berikutnya; Game internet menjadi bagian yang mendominasi hidupnya)
  • Menunjukkan gejala putus obat saat game internet tidak bisa dimainkan (kesedihan, kecemasan, mudah marah; namun tidak menunjukkan gejala fisik akibat obat)
  • Toleransi, kebutuhan untuk terus meningkatkan waktu bermain untuk memuaskan kebutuhannya.
  • Sudah mencoba untuk mengontrol perilaku bermainnya, namun gagal.
  • Kehilangan minat pada hobi atau hiburan lain yang sebelumnya ia minati.
  • Terus menerus bermain game internet meskipun tahu bahwa dirinya mengalami masalah psikologis.
  • Pernah membohongi keluarga, terapis, atau orang lain tentang lama waktu bermain.
  • Menggunakan game internet untuk lari atau meringankan mood negatif (Seperti rasa bersalah atau rasa tidak berdaya)
  • Pernah membahayakan atau kehilangan hubungan signifikan/dekat, pekerjaan, pendidikan, atau kesempatan berkarir karena merasa harus berpartisipasi dalam game internet.

Gangguan ini tidak termasuk permainan online yang berhubungan dengan berjudi, penggunaan internet untuk bekerja, dan penggunaan internet untuk hiburan lainnya (medsos, porno, dll).

Gangguan pada seseorang dapat dikategorikan mild, moderate, or severe tergantung tingkat gangguan pada aktivitas normal. Semakin parah tingkat gangguan yang dialami seseorang, maka ia makin banyak mengalami kendala dalam kehidupan sosialnya, pekerjaannya, atau nilainya jika ia masih pelajar.

Ciri-ciri di atas adalah gambaran yang diajukan dalam DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder V) untuk dilakukan penelitian lanjutan. Seseorang akan mendapat diagnosa tersebut, jika ia menunjukkan lima atau lebih dari gejala yang ada di daftar tersebut selama minimal 12 bulan.

Kontroversi Internet Gaming Disorder

Akan tetapi, seperti yang sudah dijelaskan di atas, diagnosa ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal.

  • Kurangnya waktu penelitian untuk masalah ini, namun banyaknya desakan dari pihak luar APA menyebabkan gangguan ini dimasukkan ke dalam DSM V.
  • Gangguan ini masih mengadaptasi kata-kata dari gangguan adiksi zat seperti “tolerance” and “withdrawal” yang sebenarnya masih menunjukkan bukti yang sangat sedikit pada pemain game.
  • Sulitnya membedakan adiksi dengan keterlibatan yang tinggi saat bermain game karena hal yang membedakan kedua hal tersebut adalah ada tidaknya withdrawal (seperti rasa bersalah atau cemas) yang muncul ketika bermain video games.
  • Gangguan ini masih bersinggungan dengan gangguan lain terutama pada gejala “menggunakan internet untuk lari atau menghilangkan mood negatif.” Banyak gangguan lain seperti gangguan cemas dan depresi yang menggunakan game atau media lain untuk lari dari perasaan negatifnya tersebut, sehingga gangguan ini belum bisa berdiri sebagai diagnosa gangguan sendiri. Seseorang dapat terlihat mengalami gangguan ini, namun sebenarnya adiksinya tersebut dilakukan karena ia ingin lari dari depresinya atau perasaan cemasnya dengan terus menerus bermain video games.

Berdasarkan hal itu, maka orangtua harus kembali mempertanyakan jika anaknya menunjukkan tanda-tanda kecanduan dan mencoba mengerti ada tidaknya masalah lain yang menyebabkan anaknya terlalu banyak bermain video games.

Video Games bagi Pemainnya

Seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya, video games adalah sarana dan kadang menjadi tanda bahwa adanya masalah yang dialami anak-anak atau remaja hingga ia menghabiskan waktu yang terlalu banyak untuk bermain video games. Hal yang mungkin menjadi penyebab bagi anak-anak dan remaja saat bermain video games adalah:

  • Control– Jika seseorang memiliki lingkungan yang tidak terprediksi atau sangat menekan, game dapat memberikan semacam tempat berlindung. Hal ini membuat seseorang selalu lari dari masalahnya tersebut dan tidak berusaha mengubah lingkungannya menjadi tempat yang lebih bisa dikendalikan dan menyenangkan.
  • Self-esteemand Community – Jika seseorang merasa dirinya tidak terlalu berharga atau tidak begitu bisa berkontribusi pada lingkungan pergaulan, keluarga, atau bagi kuliah maupun tempat kerjanya, ia akan mencari perasaan berharga ini pada lingkungan lain seperti game online.
  • Identity– Jika seseorang tidak mengetahui cita-cita atau tujuannya, ia mungkin akan mencari perkembangan ini pada dunia game. Perkembangan identitas seseorang sangat berhubungan dengan hubungannya dengan komunitas.
  • Mastery– Jika seseorang tidak memiliki tempat bermain atau tempat baginya untuk menguasai suatu bidang tertentu, Dunia game dapat memberikan “tempat bermain” baginya. Hasilnya adalah kurangnya keinginan seseorang untuk mencoba menguasai kemampuan lain di luar dunia game.

Beberapa masalah di atas dapat membuat seseorang menunjukkan perilaku yang nampak seperti kecanduan video games, namun sebenarnya mereka mungkin mengalami masalah lain yang membutuhkan bantuan. Orangtua dapat mencoba memperhatikan masalah lain yang mungkin menjadi penyebab anaknya begitu senang saat ia bermain video games. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan hal yang menarik saat mereka bermain atau perasaan yang ia rasakan saat bermain video games. Setelah itu orangtua dapat mencoba membantu anaknya untuk mencari pengganti hal yang anaknya dapatkan di video games tersebut dengan hal lain di dunia nyata. Contohnya jika anak merasa berhasil dalam bermain video games, maka cobalah cari hobi atau kesenangan lain yang dapat membuat anaknya merasa berhasil. Jika anaknya merasa kesulitan menemukan cita-citanya atau tidak menemukan identitas dirinya, maka orangtua dapat menjadi teman diskusi agar anak tersebut dapat mencari identitas dirinya. Jika orangtua kesulitan untuk membuka masalah anaknya karena suatu hal, maka orangtua dapat mengarahkan anaknya untuk mendapat bantuan profesional.

Pengawasan yang Dapat Dilakukan Orangtua

Akan tetapi hal yang menjadi catatan bagi orangtua adalah bahwa video games tidak selalu memberikan dampak negatif pada anak. Beberapa proses perkembangan kemampuan seperti koordinasi mata tangan, pemecahan  masalah, bahkan interaksi sosial dapat berkembang dengan penggunaan game. Walaupun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang penggunaan video games bagi orang tua dan anaknya. Berikut beberapa saran yang tercantum dalam buku Dr. Dini Video (Game Play and Addiction: A Guide for Parents, pada Paul Holinger, 2011), yaitu:

  1. Bermain video games dapat menjadi kebiasaan yang sehat selama seseorang memperhatikan bagaimana memainkannya. Hal yang kemungkinan menjadi aspek yang penting adalah keterlibatan orang tua di dalamnya. Jika orang tua dapat bermain bersama anak, maka orang tua akan dapat informasi langsung mengenai hal yang penting bagi anak saat bermain game tersebut, apakah itu lingkungannya, keahlian bermain, ranking dalam game, dan lain sebagainya. Orang tua juga dapat menjadikan video games sebagai sarana untuk mempererat hubungan dengan anak sekaligus rekreasi bagi diri sendiri.
  2. Sebelum membeli game, orang tua harus memastikan bahwa ia sudah membaca review mengenai game tersebut, memainkan game tersebut, atau setidaknya mencari video tentang permainan tersebut sebelumnya. Seringkali informasi tentang cara bermain atau isi dalam game sudah ada sebelum game tersebut dijual. Setelah game tersebut dijual, akan ada banyak pemain yang mengunggah videonya bermain game tersebut dan memberikan pendapat mengenai game tersebut di situs seperti YouTube.
  3. Review dari ESRB juga tersedia di kotak video games. ESRB tersebut memberikan informasi mengenai content yang sesuai untuk usia tertentu seperti pada rating film. Orang tua harus mengendalikan game yang dibeli anaknya agar sesuai dengan usianya.

Pastikan tanggung jawab anak di sekolah, rumah, atau tempat lain tidak terbengkalai. Berikan konsekuensi pada anak jika ia tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya. Peraturan ini sebaiknya diberikan dengan jelas di awal seperti mengurangi jumlah waktu permainan saat tanggung jawab tidak terpenuhi dan kembalikan waktu bermain tersebut saat ia dapat memenuhi kembali tanggung jawabnya.


Published at :

Periksa Browser Anda

Check Your Browser

Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

We're Moving Forward.

This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

  1. Google Chrome
  2. Mozilla Firefox
  3. Opera
  4. Internet Explorer 9
Close